
Kemarin selama jam perdagangan Tokyo, muncul kabar bahwa AS dan Inggris hampir mencapai kesepakatan dagang. Berita ini membuat pasar lebih percaya diri, sehingga banyak investor menjual emas, menyebabkan harganya turun lebih jauh.
Selain itu, Presiden Trump menyebutkan bahwa ada kemungkinan AS akan menurunkan tarif dalam pembicaraan mendatang dengan Tiongkok. Ia juga berkata, “Kalian sebaiknya beli saham,” yang mendorong kenaikan harga saham. Hal ini menciptakan suasana “risk-on”, artinya investor lebih bersedia mengambil risiko, dan ini menyebabkan harga emas makin merosot. Akibatnya, harga emas telah turun selama dua hari berturut-turut.
Namun, Komisi Eropa memperingatkan bahwa jika pembicaraan dagang dengan AS gagal, mereka mungkin akan memberlakukan tarif baru senilai 95 miliar euro. Ini menunjukkan bahwa situasi masih belum pasti.
Presiden Trump juga mengkritik Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dengan menyebutnya “sangat lambat” dan mengatakan “dia bodoh dan tidak mengerti apa-apa.” Jika tekanan untuk menurunkan suku bunga terus berlanjut, hal ini bisa mendukung harga emas di masa depan.
Saat ini, emas mungkin telah membentuk pola “double top” yang biasanya menandakan penurunan harga lebih lanjut. Jika harga turun jelas di bawah level 3.200 (garis leher), tekanan jual bisa meningkat, jadi investor perlu waspada.
Perkiraan Kisaran Harga Emas-Dolar: 3.270 – 3.370
Catatan: Informasi di atas tidak menjamin keuntungan. Silakan buat keputusan trading Anda sendiri.